Internet telah mengubah hidupku, bukan mengubah menjadi lebih baik atau lebih buruk, melainkan merubah hidupku menjadi sesosok insan yang sibuk. Di kehidupan yang serba modern ini, orang mana lagi yang tak tahu cara berselancar di internet. Orang pelosok? Aku tak tahu itu, karena akupun tak pernah mencoba untuk menyelidiki orang pelosok apakah mereka sudah bisa menggunakan internet atau belum. Kalaupun belum, Aku tak patut untuk menyalahkan orang pelosok tersebut, tapi Aku lebih memilih menyalahkan provider-provider internet dan pemerintah yang tak memperhatikan hidup mereka.

Sewaktu kecil dulu, ketika internet belum menjadi bagian hidupku, Aku merasakan ketenangan dan kegembiraan bermain bersama kawan-kawan gokil sambil membahan kehidupan, percintaan, sesekali juga pembahasan gonjang-ganjing politik yang ditayangkan di televisi kesayangan ibuku tanpa diganggu berbagai macam notifikasi dari ponsel pintar kami. Sampai akhirnya rungseb dan mulai puyeng, kami (aku dan kawan-kawanku) tak jarang memulai merogoh kantong sedalam-dalamnya untuk iuran membeli rokok dan kopi agar pembahasan tak jadi garing lagi. *Kangen suasana langka seperti ini.

Semenjak internet mulai menyusup berbarengan dengan banyak munculnya aplikasi-aplikasi sosial media, Aku menjadi orang yang sibuk. Tugas-tugas sekolah sekarang bisa dengan mudah diunggah oleh para guruku untuk dijadikan bahan pelajaran dan dikerjakan di rumah. Padahal, dulu sebelum ada internet, Aku mendapatkan PR sekolah hanya saat bertemu tatap muka dengan para gutu, tapi seperti yang Aku ceritakan tadi, para guru sudah dapat dengan mudah memberi PR kepada anak didiknya melalui sosial media, entah itu mereka ungga pada hari apapun dan jam berapapun.

Sebenarnya maksud Aku nulis ini, pengen ngomong makasih sama internet. Karena dengan internetlah Aku lebih banyak belajar bisnis yang tentunya dikerjakan dengan online di dunia maya. Mulai dari Bloging, pembuatan aplikasi, pembuatan sistem informasi, dan masih banyak bisnis lainnya yang bisa Aku kerjakan menggunakan internet yang tak bisa dirinci satu persatu saat ini. Meskipun memang benar internet lebih banyak memiliki dampak negatif, semua tergantung oleh siapa pemakainya. Seperti sebuah pisau, jika ibuku yang memakainya pasti bermanfaat untuk memotong-motong sayuran, daging, tapi jika digunakan oleh penjahat pasti untuk membunuh atau yang lainnya. Walaupun internet sekarang ini lebih banyak digunakan untu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

Sebelum tulisan ini habis, ada terselip di pikiraku, “Apa manfaatnya Aku menulis ini?,” Hahaha. Aku sendiri juga bingung karena sebenarnya Aku menulis ini hanyabentuk kekesalanku karena internet di rumah mati tersambar petir. Jadi, hiraukan saja jika kalian (yang membaca) tak mengerti dan tak mampu memetik pesan-pesan atau manfaat yang ada dalam tulisan jelekku ini silahkan untuk tekan tombol close saja. Namun, jika kalian tertarik, kalian bisa tekan klik tombol like dan share dibawah ini. Terimakasih sudah menjadi pendengarku.