Belakangan ini, banyak sekali diberitakan bahwa presiden akan menetapkan perederan harga rokok dengan minimal harga 50 ribu rupiah. Keadaan seperti tentunya membuat para perokok aktif Indonesia serta para penjual warung rokok kecil-kecilan merasa sangat dirugikan. Karena, bagi penjual, dengan harga yang melambung tinggi tersebut pastinya akan berdampak pada jumlah pembeli rokok yang akan sangat menurun secara drastis. Diduga, presiden melakukan peraturan tersebut adalah hanya untuk menekan jumlah perokok aktif di Indonesia.

Apakah peraturan tersebut cukup efektif? Sudah yakinkah kalau besok sudah pasti akan ditentukan peraturan harga rokok minimal 50 ribu rupiah per bungkus? Berikut ini adalah beberapa hal yang kemungkinan akan terjadi jika memng benar adanya rokok akan dirubah harganya menjadi 50 ribu rupiah per bungkus.

1. Memulai Kebiasaan Nginang

Kemungkinan yang akan terjadi pertama adalah orang-orang akan kembali lagi kepada kebiasaan nenek moyang jaman dahulu yang melakukan aktivitas nginang sebagai pengganti rokok. Nginang adalah semacam kegiatan mengunyah daun sirih sampai berwarna merah, biasanya nenek-nenek tualah yang melakukan kegiatan nginang.

2. Memulai untuk Ngelinting

Orang tua mana lagi yang tidak tahu kegiatan ngelinting. Lintingan adalah suatu bentuk rokok yang dibuat atau diolah sendiri oleh pelanggan dengan menggunakan mbako, dan tapir. Mbako dan tapir tersebut bisa dibeli oleh pelanggan di warung-warung terdekat dengan harga yang sangat murah. Nah, dari kebiasaan inilah yang sangat menakutkan, karena lintingan dipercaya lebih berbahaya dari rokok biasa.

3. Olahraga di Indonesia Berkurang

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali jenis cabang olahraga yang menggunakan sponsor Djarum, seperti badminton, djarum super league, futsal, sepakbola dan masih banyak yang lainnya. Namun, dengan harga rokok yang selangit dan berkurangnya jumlah perokok di Indonesia, ditakutkan Djarum tidak berani lagi untuk menaruh sponsor dan membuat kegiatan/turnamen olahraga lagi.

4. Perubahan Tayangan Iklan Rokok

Perusahaan rokok yang tidak ingin merugi, akan membuat iklan rokok yang lebih kepada mengajak para penontonnya untum merokok. Dengan kata lain, iklan rokok tidak berisi lagi kata-kata motivasi dan kata bijak. Kemudian, bungkus rokok akan berubah, tulisan “Peringatan dilarang merokok….” menjadi “Ayo mulai merokok dari sekarang”.

5. Banyak Variasi Rasa Rokok

Untuk lebih menarik perhatian pelanggan, perusahaan memilik seribu cara, salah satunya adalah menambahkan varian rasa yang terkandung di dalam satu produk rokok. Contoh varian rasa dari rokok adalah Djarum 76 rasa blueberry, GG Mild rasa pisang.

6. Rokok Menjadi Barang Eksklusif

Dengan mahalnya harga rokok, justru nantinya akan menjadikan tolak ukur kekayaan seseorang. Lah wong saiki sing regane 12ewu sebungkus jg kadang ana sing ngomong, “sugih temen duit debakari”. Nah ini, paham maksudnya kan?

Sekian dan terimakasih.