Tidak akan ada yang tahu kapan masalah akan datang. Kata orang jawa bilang, “apes kueh ra ngerti kapan tekane (Sial itu tidak tahu kapan datangnya),”. Yang harus dilakukan oleh setiap orang agar dapat terhindar dari kesialan itu adalah belajar secara detail, biasakan meneliti lagi apa yang sudah dikerjakan sebelum pekerjaan tersebut akhirnya dieksekusi. Cara sederhana dan sepele, bahkan banyak orang yang meninggalkannya.

Seperti pada sistem Ujian pada saat masih duduk di bangku sekolah. Seorang guru akan selalu bertanya dan bilang, “Teliti lagi sebelum pekerjaan kalian dikumpulkan. Pastikan semuanya sudah benar. Nama dan Nomor Induk jangan sampai lupa untuk ditulis,”. Dari hal tersebutlah seorang guru mengajarkan kepada muridnya untuk meneliti kembali pekerjaan muridnya agar tak ada kesalahan yang fatal saat pekerjaan tersebut sudah dikumpulkan, kesalahan-kesalahan seperti salah nama, salah alamat, salah nomor induk yang akhirnya menyebabkan seorang guru bingung memberi nilai untuk siapa hasil pekerjaan tersebut.

Seperti yang terjadi pada perusahaan miliki “Taylor & Son’s” yang harus menanggung resiko kebangkrutan perusahaanya hanya karena salah seorang karyawannya salah mengaja nama. Bisnis keluarga asal Wales tersebut harus menanggung denda ratusan milliar kepada pemerintah akibat kesalahan dari karyawannya tersebut.

Seperti halnya juga yang terjadi pada salah satu teman kuliah Saya. Dia adalah panitia dari salah satu acara kampus. Niat dia yang ingin menyebarkan berita melalui media sosial Facebook tentang hari akan diadakannya rapat panitia akhirnya berujung dengan sedikit panitia yang datang. Dikarenakan dia salah dalam penulisan pengumuman, yang seharusnya rapat diadakan pada bulan September 2015, dia tulis dengan bulan September 2016. Hanya salah satu angka saja, sangat berakibat fatal.

salah tanggal

Apalagi pada jaman sekarang ini, kebanyakan pekerjaan sudah mulai menggunakan dengan bantuan sebuah sistem aplikasi komputer. Walaupun sekarang ini ada banyak juga sistem aplikasi komputer yang mampu meneliti data yang masuk dan memberikan pesan error kepada penggunanya melalui notifikasi error bertanda pentung warna kuning, tapi apakah semua sistem aplikasi sudah begitu. Berdasarkan hal tersebutlah pengecekan ulang dari pengguna sistem aplikasi sangat diperlukan agar tak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal bagi sebuah perusahaan atau instansi.