Akhir-akhir ini memang saya sedang berminat sekali membaca buku. Semua itu dikarenakan saya sedang melakukan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, yahh ngga perlu tau judulnya lah yah hehe. Karena tugas tersebut akhirnya Saya “dipaksa” untuk memulai membaca jurnal, buku dan referensi terpercaya lainnya, terutama yang berbahasa inggris, wihh ngeri pokoknya mah, google translate jadi andalan sekarang ini wkwk. Meskipun dalam konteknya sebenarnya adalah seperti modul, tidak ada salahnya untuk menyebut hal itu adalah kegiatan membaca.

Niatan ini juga agak sedikit didasari karena niatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, S2 – niatnya sih di Binus kalo ngga ya di Tel-U Bandung (Sedikit Ngimpi). Sesekali Saya bimbingan dan konsultasi bareng dosen Saya di ST3 Telkom Purwokerto. Yang direkomendasikan untuk Saya oleh beliau-beliau justru Saya diminta untuk lebih giat lagi dalam hal membaca buku, sekaligs diberi keterangan menurut studi “Most Littered Nation in The World”  yang dilakukan oleh Central Connecticut State University, kalau ternyata tanah air tercinta kita ini adalah negara yang memiliki peringkat membaca ke 60 dan 61 negara – sedikit sedih.

Dengan rasa peduli yang sangat tinggi beliau memberikan beberapa tips bermanfaat agar Saya bisa menjadi salah satu mahasiswa yang giat membaca. Ini dia tipsnya:

  • Cari motivasi yang tepat
  • Awali dengan meminjam buku
  • Awali dengan buku yang simple dan menyenangkan
  • Membuat daftar buku yang akan dibaca
  • Membaca minimal 10 menit/hari
  • Mencari tempat yang nyaman
  • Mencatat hal yang penting dan disukai
  • Membeli 1 buku setiap minggu

Meskipun agak susah, dengan semangat perjuangan ’45, saya memulai satu persatu tips tersebut.

Cari Motivasi yang Tepat

Pertama, seperti yang sudah saya bahas diawal, motivasi yang menjadi trigger saya untuk mulai giat membaca buku adalah ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemudian yang kedua adalah ingin melengkapi blog saya ini dengan resensi-resensi buku yang telah baca sehingga akan lebih banyak manfat yang dapat dinikmati di blog ini. So, mohon dimaklumi jika resensi buku yang saya tulis disini agak sedikit nyleneh atau kurang wajar – ngga sesuai tata aturan melakukan resensi buku.

Awali dengan Meminjam Buku

Tips ini juga sudah mulai saya lakukan, bahkan jauh sebelum tulisan ini dimuat. Pada awalnya, saya hanya meminjam seluruh karya tulisan seorang penulis yang tak asing lagi di telinga kita – Pidi Baiq. Mulai dari novel Dilan yang paling pertama hingga yang paling akhir – untuk saat ini, kalau besok ada yang baru berarti saya belum sempat baca. Kemudian yang kedua adalah novel Inferno – tapi belum selesai baca karena tersendak tugas kuliah. Serta buku modul-modul yang lain. Semua buku ini saya pinjam di perpustakaan kampus yang hanya memiliki batas peminjaman 1 minggu, selebihnya akan kena denda 500 perak per hari – udah pasti kena denda, selain lupa, saya juga belum begitu cepat proses membacanya.

Awali dengan Buku Simple dan Menyenangkan

Buku simple dan menyenangkan? Awalnya tidak terlintas sama sekali buku apa yang bagi saya itu simple dan menyenangkan. Hingga pada suatu hari saya menemukan sosial media dengan jargon “Membaca adalah Melawan” di sosial media instagram. Bisa dikatakan buku ini adalah buku yang pertama kali saya beli asli tanpa meminjam dari siapapun. Buku dengan sampul pria nakal sedang berciuman dengan seorang gadis yang pernah ditidurinya. Judulnya adalah “The Punk”.

the-punk

Menurut saya, buku ini adalah buku yang sangat menyenangkan jika dibaca. Selain karena saya juga pernah menjadi anak berandalan, buku ini hanya memiliki tebal sekitar 94 halaman. Buku yang cukup simple untuk dibaca oleh orang males seperti saya.

Membuat Daftar Buku yang Akan Dibaca

Ngga bisa bohon lagi, daftar buku yang akan dibaca oleh saya belum sempat saya buatkan daftarnya. Mungkin di waktu lain saya bisa memulai ini.

Membaca Minimal 10 Menit/Hari

Ya! cukup 10 menit per hari saja. Waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan lama waktu yang saya hamburkan untuk bermalas-malasan di sosial media. Bermodalkan waktu 24 jam sehari, inshaAllah saya akan selalu menyempatkan waktu untuk membaca buku selama 10 menit per hari. Dengan melakukan inilah saya harap mulai terbiasa. Karena saya percaya “bisa karena terbiasa” – lupa sumbernya.

Mencari Tempat yang Nyaman

Tempat yang paling nyaman sampai saat ini yang saya gunakan untku menyempatkan waktu 10 menit / hari adalah kamar saya sendiri. Selain tidak gaduh, kamar saya juga sedikit jauh dari teriakan teman-teman yang datang bertamu di rumah hanya untuk menghabiskan waktu dengan secangkir kopi.

Mencatat Hal yang Penting dan Disukai

Kata beliau (dosen saya) dengan mencatat beberapa hal yang penting dan disukai dari buku yang telah saya baca akan membuat memori saya sedikit meningkat lebih tajam. Salah satu alternatif paling mujarab dibandingkan dengan minuman formula peningkat daya ingat yang beredar di apotik.

Membeli 1 Buku dalam Seminggu

Jujur saja saya sangat sedih ketika diminta untuk membeli buku minimal 1 dalam seminggu. Sebagai mahasiswa yang kadang nyambi cari duit dari servis komputer dan laptop, saya rasa tips ini agak berat. Minimal 60 ribu coy, duit dari mana saya haha. Tapi tak apalah, semoga saya bisa melewati tips ini. Rencananya setelah membeli buku “The Punk” saya akan membeli lagi buku karya Tere Liye yang judulnya “Bintang”.

Katanya sih, buku ini sedang laris banget bulan ini, buktinya aja sampe masuk deretan buku terlaris di Gramedia heheu. Saya sedang berusaha mengais receh dari sanak saudara agar buku ini bisa terbeli dengan cepat. Kalau kalian mau, bisa juga kok pinjem ke saya, tapi nanti yah nunggu saya selesai baca dulu wkwkwk.

Sekilas Cerita

Eh, katanya content writer, blogger, copywriter, kok baru ada niatan buat baca buku? Tenang aja guys sebenarnya saya dari dulu sudah suka membaca, tapi bukan buku, lebih tepatnya lagi membaca di media online, seperti citizen.midjournal.com, froya.com, maxmanroe.com, dan yang lainnya. So, inshaAllah dengan modal sering baca di media itu saya bisa menjadi kutu buku.

Penutup

Ayo tumbuhkan minat baca, karena buku adalah jendela dunia. Jendela yang dapat membawa kita mendapatkan ilmu yang lebih luas, ilmu yang lebih bermanfaat ketimbang baca status teman yang ada di sosial media. Karena, tak jarang status sosial media milik teman itu akan merubah emosi kita menjadi emosi negatif.

Update: 2 hari yang lalu, saya pergi ke gramedia, dan ternyata buku novel Bintang karya Tere Liye sudah habis 🙁