Mimpi / mim-pi / n (1) sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur; (2) ki angan-angan. Kurang lebih begitulah KBBI menyebutkan definisi mimpi di dalam buku tebal dan membosankannya. Dengan cara bermimpilah orang-orang dapat menggapai cita-citanya (di dunia khayal) untuk dapat direalisasikan ke dalam dunia nyata. Akan tetapi, berbeda dengan mimpi yang ingin Kubahas. Dilihat dari dari judulnya saja udah keliatan.

Kenapa Aku menuliskan impian Aku di blog ini? Kenapa Aku harus membeberkan mimpi-mimpi Aku melalui blog Aku ini? Apa yang akan Aku dapat jika Aku memposting Impianku? Mungkin, akan ada orang yang tertarik membaca impianku ini dan mau membantuku untuk menggapai sedikit impian-impianku. Hmmm, kurang kerjaan. Apa mereka ga punya impian sendiri, sampai-sampai mau membantuku menggapai impianku. Ssssttt bukannya sedang sombong, atau tak mau menerima bantuan “bila memang benar-benar ada” orang lain yang akan membantuku, Aku hanya ingin mandiri. Sifat mandirilah yang Ibuku ajarkan sejak kecil.

Selain alasan di atas, kenapa Aku menulis mimpi adalah karena tuntutan tugas kuliah hehehe. Ibu Dwi Januarita, dosen mata kuliah Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, yang meminta aku dan teman sekelas untuk memilih pasangannya masing-masing (pasangan disini bukan berarti pacar). Kemudian, kami diminta untuk menggambarkan pola wajah masing-masing pasangan di atas kertas putih berukuran A4 tanpa melihat kertas dan hanya boleh melihat wajah pasangan sendiri. Mulai dari menggambar mata kanan, mata kiri, hidung, bibir, alis, pola wajah hingga kedua buah telinga. Apapun hasilnya, saat itu juga, yang ditekankan oleh dosenku adalah “harus tanpa melihat kertas”. Dengan sangat tidak menurunkan rasa hormat, Aku sangat minta maaf kepada temanku, Asep Surya, karena wajahnya yang Aku gambarkan hasil seperti ini.

Abstrak, kan? Absurd, kan? Lalu, maksud atau tujuan atau filosofis dari gambar ini apa? Jawabannya cukup panjang, yaitu ketika kita mempunyai sebuah impian (apapun itu), kita harus lihat impian tersebut apakah measurable (terukur) atau tidak. Kemudian lihatlah impian itu dengan penuh percaya diri. Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan yakinlah bahwa impian itu pasti akan kita capai, meskipun dengan hasil yang tidak 100%.

Berarti impianmu absurd, ren? impianmu abstrak, ren? Tidak teman-teman sekalian. Filosofis impian yang Aku gambarkan kenapa abstrak karena aku baru mendapat 4 cara yang gagal menggambar tanpa melihat untuk mendapat hasil yang sukses, dan aku yakin jika aku mendapat cara yang ke-5, Aku pasti akan sukses menggambarnya. Begitupun dengan impian di dalam dunia nyataku yang AKAN AKU GAPAI berikut ini:

1. Meninggal dengan keadaan khusnul khotimah dan mempunyai amalan pahala yang lebih banyak daripada dosa, inilah yang memotivasiku untuk selalu berbuat baik dengan sabar dan ikhlas kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Serta menjadi orang yang selalu diingat kebaikannya ketika sudah meninggal.

2. Membahagiakan orang tua dengan cara:

  • Membuktikan lulus kuliah S1 fastrack dengan catatan IPK minimal 3,5.
  • Memberangkatkan haji kedua orang tua.
  • Selalu ada ketika dibutuhkan.

3. Hafal Al-Quran (minimal 5 juz) dan tidak pernah lupa sholat 5 kali tepat waktu setiap hari.

4. Pandai berbahasa Inggris saat lulus kuliah.

5. Menjadi jago programming, baik Website maupun Android saat kuliah sampai kapanpun dan mampu menciptakan produk unggulan yang bermanfaat untuk orang lain, setidaknya untuk diri sendiri.

6. TAHUN 2019 PUNYA RUMAH SENDIRI.

7. Menikah dengan Lusiana Haryanti tahun 2020. Kalau bisa, menikahnya tahun 2019.

8. Melanjutkan kuliah S2, (nek wis adem ayem).

9. Memiliki perusahaan besar di bidang Informatika (Tahun 2020).

10. Tetap menjadi Blogger, sehingga menjadi terkenal.

Itulah kesepuluh impianku yang AKAN AKU CAPAI. Semoga impianku ini masuk ke dalam kategori impian yang S.M.A.R.T

, yaitu Spesifik, Measurable, Achievable/Antusiasable, Realisic, dan Timing. Yakin dan percaya diriku karenaku punya punya inspirator yang selalu memberikanku bertumpuk-tumpuk stok semangat yang tiada habisnya, dan orang yang membuatku selalu terinspirasi untuk menjadi lebih baik.

1. Nabi Muhammad SAW

2. Kedua orang tua (terutama Ibu).

3. Lusiana Haryanti.

4. Mark Zuckerberg.

5. Bung Karno.

Inilah tulisanku hari ini, Apa Impian Kalian? Ayo, tulis di blog atau catatan kecil kalian agar untuk selalu diingat.