Sebagai mahasiswa semester satu, memang sangat manusiawi jika masih suka bermain bersama teman-teman baru, dengan berbagai alasan. Karena memang suka bermain. Karena ingin mencari teman yang pantas untuk dijadikan sahabat. Atau karena memang terpaksa hanya mendapatkan seorang teman, atau segerombolan teman yang memang sangat suka sekali bermain dan berfoya-foya.

Yang dijadikan sebagai nomor satu dalam kuliah hanyalah presensi. Paling penting masuk kuliah, absen. Mau mendengarkan dosen ceramah atau tidak, bukanlah urusan. Selepas kuliah selesai, langsung main sama teman-teman. Nongkrong di suatu tempat, saling bertukae cerita tentang kampung halaman masing-masing, bertukar cerita tentang background dari masing-masing diri sendiri. Atau, kalau tidak, paling cepat, selepas kuliah langsung pulang, tidur atau main game online. Tugas kuliah menjadi persoalan yang dapat teratasi dengan cepat hanya bermodalkan BBM atau Google. Minta ke teman lewat BBM, copy-paste, selesai. Kalau tak ada yang dijadikan server untuk nyontek, paling banter nyontek lewat Google tanpa menyaring kata-kata dari Google setidaknya menjadi seperti hasil buah pemikiran sendiri.

Hasil dari semua itu akan dapat dirasakan setelah mulai beranjak ke semester 3. Pada semester 3, mahasiswa sejatinya harus mulai mencari passion pada diri sendiri. Cocok pada bagian mata kuliah yang mana. Dan jika pada semster satu sudan diawali dengan cerita seperti di atas, mayoritas mahasiswa akan berpikir menyesal, “aduhhh, kemaren aku ga tau tentang mata kuliah ini, sekarang aku pengin fokus sama ini, tapi aku harus mulai belajar dari awal lagi,”. Sudah biasa kata-kata seperti itu keluar dari mayorita mahasiswa, terkecuali pada mahasiswa yang memang awalnya kuliah hanya terpaksa atau hanya ingin mencari gelar sarjana semata.

Seperti yang Saya alami. Awal kuliah, Saya hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang kuliah pulang, dengan hanya sedikit memikirkan pelajaran dan ilmu yang Saya dapat. Akhirnya, pada semester 3 ini, Saya harus memulai belajar sendirj mata kuliah yang seharusnya sudah dikuasai dari awal. Kondisi ini, memaksa Saya untuk ikut serta berperan aktif dalam himpunan mahasiswa, mengambil 3 PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bersama kakak angkatan semua, dan juga Saya sekarang sudah mulai menjadi student staff di kampus. Selain itu, Saya pun akan mengambil hikmah dari pelajaran mata kuliah yang dari kemarin Saya abaikan. Tujuannya hanya ingin mendapatkan ilmu, bukan hanya sekedar mencari IPK besar hasil dari mencontek.

Memang awalnya lumayan sedikit susah, Saya harus pintar membagi waktu antara amanah dan tugas kuliah. Tapi, Saya harus memaksakan semua itu selagi Saya masih muda untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya sesuai bidang yang Saya minati agar kelak lulus dari kuliah Saya sudah memiliki program atau bahan yang bisa Saya jual kepada perusahaan yang akan Saya tempati untuk bekerja.